Ruang teori SMK Nusantara di Jalan S. Supriyadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, yang sempat ditempati SW beberapa jam itu kini sudah beralih tangaan, dan dikelola oleh Lembaga Pendidikan Islam Pelita Hati.
Kembalinya SW bersama kedua orangtuanya ke rumah lama karena mereka belum meminta izin kepada pihak pengelola untuk menempati ruangan berukuran 8 6 meter itu.
"Katanya kami tidak izin, jadi mereka menolak kami tinggal di tempat ini. Untuk itu kami memilih pulang ke rumah lama," ujar Sureni (27), kakak kandung SW saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Jumat (28/5/2010) pagi.
Bahkan, saat baru menempati, Rabu (27/5/2010) kemarin, pemilik lahan atau gedung sempat memprotes kehadiran SW bersama kedua orangtuanya.
"Saat datang kemarin juga sempat diprotes, mengapa kok langsung tinggal tanpa izin. Pemilik yayasan juga mempermasalahkan pengecatan ruangan untuk tempat tinggal. Kata mereka belum izin kok beraninya ngecat ruangan miliknya," ungkap Sureni.
Sureni sendiri menyayangkan kejadian ini. Padahal tambah Sureni, keluarganya tinggal di tempat tersebut atas arahan dari pejabat di Kelurahan Kasin, Kota Malang, yang ditugasi untuk mencari rumah baru bagi SW.
"Tinggal disitu bukan kemauan kami semata. Katanya itu sesuai bagi SW setelah menjalani terapi dan sembuh," terangnya.
Saat ini, keluarga SW hanya bisa berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk mendapatkan tempat tinggal yang baru. Pasalnya, jika mereka masih tetap tinggal di rumah lama, dikhawatirkan, kebiasaan SW merokok dan bicara kotor akan kambuh lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar