Kota Kuil Tua yang Tetap Cantik
Thailand (Foto: Wordpress)
KOTA ini meninggalkan catatan sejarah tersendiri bagi Thailand. Kota tua yang dulu dihiasi kuil-kuil megah, kini tetap cantik dan menarik untuk dikunjungi. Pesonanya seolah tak pudar dimakan zaman.
Kota Ayutthaya ini memang tak sepopuler Pattaya, tapi kota ini menyimpan eksotikanya tersendiri. Kota cantik dan bersejarah ini terletak 86 km dari Ibu Kota Thailand, Bangkok.
Dari Bangkok perjalanan bisa ditempuh melalui bus atau kereta api. Ya, pesona Ayutthaya telah berhasil menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Nah bila ke Bangkok, tak ada salahnya Anda menyempatkan diri untuk menikmati pesona kota nan cantik ini.
Pada abad 13–17 Ayutthaya pernah menjadi kota utama di Thailand. Kebudayaan berkembang pesat di sini. tidak heran, banyak kuil megah berdiri dan populasi penduduknya bertumbuh signifikan.
Lokasinya yang strategis pun membuat Ayutthaya menjadi kota perdagangan yang sukses. Tidak heran negara tetangga, Burma, iri hati dan mengincar untuk memiliki wilayah ini. Kemudian tercetuslah pembakaran kota Ayutthaya oleh Burma.
Tujuannya, untuk melelehkan patung-patung Buddha emas yang berdiam di beberapa kuil di kota tersebut. Keluarga kerajaan pun menyingkir dari Ayutthaya dan tinggal di Thonburi atau kita kenal dengan Bangkok. Pada sebuah literatur, Ayuthaya digambarkan sebagai kota yang mengagumkan dengan tiga istana dan lebih dari 400 kuil yang menakjubkan.
Kuil-kuil itu berdiri dengan sakralnya di atas pulau yang dibelah oleh kanal-kanal. Ayutthaya benar-benar kota yang mengesankan yang menarik baik orang Eropa maupun orang Asia. Akses jalan ke Ayutthaya cukup mudah. Dari North/South bus terminal ambil bus langsung ke Ayutthaya. Bus akan berhenti tepat di terminal utama, tengah kota.
Di depan terminal bus North/South juga ada yang menawarkan minivans. Tapi bila tidak terpaksa, hindari moda transportasi ini. Pasalnya, moda transportasi ini butuh waktu tempuh lebih lama.
Hal lain yang tak menyenangkan adalah mereka kerap menurunkan penumpang di pinggir kota. Mencari penginapan di sini juga tak susah. Di Ayutthaya, penginapan terbagi atas beberapa kelas, hotel, maupunguesthouse.
Tetapi saya sarankan untuk menginap di Tony’s Place. Lokasinya strategis, interiornya klasik-ekletik, hot spotpara turis dan harganya cukup masuk akal. Untuk twin bed ditawar 400 bath dan honeymoon suite 500 bath.
Jika Anda sampai di Ayutthaya siang atau sore hari, jangan lewatkan untuk mengambil boat trip mengelilingi ‘Pulau Ayutthaya’. Jangan heran, kota Ayutthaya dikelilingi sungai Chao Praya, Lophuri, Pa Sak, yang membuat lokasi ini agak terisolasi.
Biaya boat tur sekitar 200 bath.Kebetulan perjalanan saya menggunakan boat nelayan sederhana, dengan nakhoda seorang ibu paruh baya yang cuek dan tidak memiliki fasilitas keselamatan.
Biasanya penumpang akan berhenti di kuil atau tujuan wisata yang sudah ditentukan travel agent. Ada beberapa kuil yang mematok tiket masuk,ada yang gratis. Pemberhentian pertama adalah Wat Phanang Choeng. Tiket masuknya 20 bath.
Ketika saya datang, para biksu muda sedang berkumpul dan mendapat pelatihan. Kuil pun sedang berbenah untuk perayaan. Sungguh sebuah suasana yang magis sekali. Di sini Anda bisa menyaksikan Buddha berukuran raksasa, sampai ke langit-langit, berwarna keemasan, disebut Luang Po To. Lonceng-lonceng perunggu besar di depan kuil dibunyikan untuk menghantarkan doa.
Konon, kuil ini dibuat untuk mengenang cinta antara seorang pangeran Thailand dan putri dari China. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Wat Phuttaisawan yang mengingatkan saya pada kuil di Jawa.
Bata merah disusun sampai tinggi, dan kopong di kiri dan kanan. Kemudian terdapat bangunan istana yang apik dan megah, didominasi penggunaan batu berwarna abu. Cita rasa khmer terasa pada bangunan Wat Chai Wattanaram.
Jika Anda tidak sempat mampir ke Siem reap dan menyaksikan kemegahan Angkor Wat, paling tidak di tempat ini Anda melihat preview-nya. Sediakan waktu sebentar menikmati matahari terbenam karena sangat indah dan romantis. Selesai berkeliling Pulau Ayutthaya, jelang malam tidak salah untuk menyewa sepeda. Berkeliling naik sepeda juga sangat menyenangkan.
Biayanya murah meriah. Hanya dengan 30 bath, Anda bisa menggunakan sepeda selama 24 jam. Kebetulan saya menyewa sepeda malam untuk berkeliling kota kecil tersebut dan melihat kawasan Ayutthaya Historical Park.
Tempat ini merupakan salah satu situs bersejarah yang dilindungi Unesco. Komplek kuil suci, kalau dilewati malam hari terasa lebih magis.(Koran SI/Koran SI/nsa)
sumber :
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/05/08/25/330631/25/kota-kuil-tua-yang-tetap-cantik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar