SLEMAN, KOMPAS.com- Musim kemarau di DIY bergeser lagi karena gangguan cuaca sesaat berdurasi lebih lama. Namun itu masih normal, dan biasa terjadi, apalagi karena Indonesia terletak dekat dengan garis katulistiwa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi kemarau dimulai akhir April. Karena pergerakan angin terpantau dari Australia menuju ke utara dan berbelok ke timur. Angin ini kering, menandakan Indonesia sudah pasti masuk musim kemarau.
Namun, terjadi gangguan cuaca sesaat, yakni di sekitar Jawa tekanan udaranya rendah. Kondisi ini memicu uap air di sekitar Pulau Jawa menuju ke Jawa, terbentuk awan, dan akhirnya menjadi hujan. Potensi uap air di sekitar Jawa amat tinggi karena Jawa dikelilingi lautan.
"Gangguan cuaca kali ini, dalam sepekan terakhir dominan terjadi. Tahun lalu, secara umum wilayah DIY memasuki kemarau awal Mei," ujar Tony A Wijaya, Kepala BMKG, Kamis (13/5/2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar