Guru Wajib Miliki Tiga Kecerdasan
Guru harus ditiru. Ungkapan itu tidak asing lagi di telinga kita, begitu penting peranan guru di tengah-tengah masyarakat, sehingga apabila guru melakukan kesalahan sedikit saja masyarakat cepat sekali memberi tanggapan negatif.
Apabila guru melakukan suatu kebaikan itu dianggap wajar dan biasa-biasa saja, seperti semboyan Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Di zaman sekarang ini, apabila harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat, seorang guru haruslah pandai-pandai mengatur keuangan apalagi jika seorang guru honor yang hanya mengharapkan gaji pas-pasan. Disinilah guru harus bijak agar tidak menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat.
Menurut penelitian yang diungkapkan Pak Ari Ginanjar dalam Asmaul Husna, bahwa kecerdasan manusia itu ada 3 yaitu cerdas fikiran, cerdas emosi dan cerdas spiritual.
Guru harus memiliki tiga kecerdasan yang dimaksudkan. Guru harus cerdas secara intelektual, karena guru mengajar, mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan.
Guru harus cerdas secara emosional, karena guru harus mampu mengendalikan diri, tetap tersenyum dan terlihat ceria di saat menghadapi siswa di kelas, walaupun masalah menumpuk di kepala seorang guru harus mampu menyikapinya. Tantangan seorang guru sangat berat apalagi zaman sekarang ini, anak-anak usia sekolah banyak mengalami krisis moral akibat dari pengaruh kemajuan teknologi, tanyangan televisi yang kurang layak untuk ditonton usia anak di bawah umur, internet yang menjamur yang menampilkan situs-situs porno.
Di sinilah seorang guru harus cerdas secara emosional agar anak didik tetap bisa kita arahkan dan tidak terjerumus. Guru juga harus cerdas secara emosional agar bisa bergaul dengan masyarakat, lingkungan sekolah, dan rumah tangga.
Dalam menghadapi permasalahan hidup, guru juga harus memiliki kecerdasan spiritual, mampu menyikapi segala persoalan dengan lapang dada dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al Qur’an surah Al Baqorah ayat 45 Allah berfirman yang artinya Dan Mohonlah Pertolongan kepada Allah dengan sabar dan Shalat. Dan shalat itu sungguh berat kecuali orang-orang yang khusuk.
Dengan memiliki kecerdasan secara spiritual seorang guru baik itu PNS maupun nonPNS, gaji memadai ataupun kurang memadai akan mampu tampil dihadapan para siswa dengan senyum tulus dan keiklasan yang tinggi dalam mengajar.
Pertanggung jawaban seorang guru bukan hanya kepada kepala sekolah, tetapi lebih mengutamakan pertanggung jawaban kepada Allah SWT.
Apabila kita mengajar dengan hati yang iklas maka para siswa akan mudah menyerap apa yang kita ajarkan. “Segala sesuatu yang keluar dari hati, akan masuk kedalam hati”, itulah kata-kata bijak yang selalu kita dengar. Disinilah diperlukan kecerdasan spiritual. (*)
sumber : http://www.hariansumutpos.com/2010/03/guru-wajib-miliki-tiga-kecerdasan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar