Sabtu, 13 Maret 2010

tiga penyebab munculnya terorisme menurut SBY

Setelah hampir empat tahun vakum, aksi terorisme kembali terjadi di Indonesia pada Jumat 17 Juli 2009, dua bom meledak hampir bersamaan di dua hotel mewah di Jakarta, Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada tiga penyebab munculnya aksi terorisme. "Yang pertama, ideologi yang radikal dan ekstrim, ini bisa muncul di mana saja, negara mana saja, dan di masyarakat manapun," kata SBY dalam telekonferensi dengan gubernur di seluruh Indonesia di Istana Negara, Kamis 30 Juli 2009.

Penyebab kedua, lanjut SBY, adalah penyimpangan terhadap ajaran agama yang dianut. Penyebab terakhir, tambah dia, karena kondisi kehidupan yang susah, kemiskinan absolut, dan keterbelakangan yang ekstrim. "Yang konon mudah sekali dipengaruhi," tambah dia.

Untuk mencegah aksi terorisme, kata SBY, diperlakukan beberapa langkah. "Diperlukan pendidikan dini, pendidikan agama yang bisa mencegah radikalisme, ekstrimisme, sehingga dapat menggunakan akal sehat dengan normal," tambah dia.

Masih di jalur pendidikan, SBY berpendapat perlu perbaikan kurikulum. "Memperbaiki kurikulum yang mempelajari ekstrimisme dan pembangunan yang merata yang berlanjut, yang menyentuh sisi-sisi paling fundamental di masyarakat," tambah dia. Khususnya dalam bimbingan agama, menurut SBY, mesti dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pengawasan pun harus ditingkatkan. "Intelijen harus bekerja terus menerus selama 24 jam, yang tajam. Antar tetangga juga saling mengawasi kalau ada yang mencurigakan," tambah dia.

Sebelumnya SBY mengingatkan para kepala daerah untuk terus waspada. "Jangan hangat-hangat tahi ayam," kata dia.

Bom yang terjadi di Marriott dan Ritz Carlton mengejutkan bangsa Indonesia. Sebab, sekitar empat tahun, tak ada teror bom yang terjadi di nusantara. Teror bom terakhir, Bom Bali II terjadi 1 Oktober 2005.

Kejadian bom terakhir menewaskan sembilan orang, dua diantaranya dua bomber bunuh diri. Tiga pebisnis asing, Nathan Verity, Craig Senger, dan Garth McEvoy ikut menjadi korban.

Sampai saat ini siapa sebenarnya pelaku pengeboman belum terungkap. Polisi telah menyebar sketsa wajah dua tersangka pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.

Salah satunya digambarkan sebagai pria berusia 16-17 tahun, berkulit putih, rambut lurus hitam pendek, tinggi badan 180 centimeter, dan ukuran sepatu 42-43.

Sedangkan tersangka pengebom di Ritz Carlton diduga seorang laki-laki dengan ciri-ciri: umur kira-kira 40 tahun, kulit sawo matang, rambut lurus, pendek, dan hitam; serta tinggi badan 165 sentimeter.

sumber : http://reposaja.blogspot.com/2009/07/tiga-penyebab-munculnya-terorisme.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar