Jumat, 23 April 2010

bahaya,herpes bisa serang mata

(21 April, 2010) Kategori: Kedokteran | by: admin

Virus ganas varicella zoster (VZ) ternyata tak hanya menyerang badan. Virus penyebab herpes zosteritu bisa juga berkelana hingga ke area mata. Virus VZ gemar bercokol di area perbatasan antara kulit dan mukosa. Misalnya saja di area pinggiran mulut, anus atau genital.

Mata termasuk area perbatasan tersebut. Tak heran bila mata bisa menjadi lokasi penyerangan VZ. Spesialis mata dari RSUD dr Soetomo, dr Hendrian D.Soebagdjo SpM mengatakan, “Kalau virus varicella zoster sudah beraksi di organ penglihatan, sebutannya bukan lagi herpes zoster, melainkan zoster ophthalmicus (ZO).”

Dengan masa inkubasi virus 3-5 hari, ZO ditandai dengan gejala yang sama. Yakni, diawali dengan munculnya bercak berwarna merah. Lokasinya, area kelopak mata atas maupun bawah. Setelah beberapa saat, bercak akan berubah menjadi bintil berisi air, lama-kelamaan menjadi keruh. Diikuti juga dengan meningkatnya suhu tubuh, nyeri dan rasa panas seperti terbakar.

Ada kemungkinan, virus herpes zoster menyerang saraf nasociliaris, yakni persarafan yang menghubungkan hidung dan mata. Mulanya, bintil-bintil tersebut membentuk garis lurus di hidung. Setelah itu, virus merembet ke dalam bola mata dan menjadi radang (uveitis) atau menyerang kornea (keratitis).

Dalam kondisi parah, fungsi penglihatan akan menurun. Herpes yang masuk tadi menimbulkan abses. Efeknya, mata mudah perih jika terkena cahaya (photophobia), mudah berair atau nrocoh (epiphora), dan kelopak mata terus-menerus menutup (blepharospasme). “Kadang-kadang pandangan jadi berbayang atau seperti ada kabut,” tambah Hendrian.

Yang khas, ZO bersifat unilateral, maksudnya menyerang satu sisi tubuh.

Herpes di kornea itu berpotensi menimbulkan kerusakan hingga kebutaan. Terapinya sama dengan terapi herpes zoster yang bercokol di area tubuh lain. Pengobatan menggunakan antiviral ditambah analgesik selama 7-10 hari. Pada herpes yang masuk ke dalam bola mata atau kornea, bisa dilakukan tindakan pengeluaran abses.

Selama terapi, daya tahan tubuh harus ditingkatkan. Caranya, mengonsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat. “Pengobatan makin efektif bila penyakit ditangani kurang dari 72 jam setelah infeksi,” terang alumnus FK Unair tersebut. Kalaupun tidak sanggup secepat itu, setidaknya jangan menunda pengobatan lebih dari lima hari setelah masa infeksi. Jika tidak, risikonya, virus mengkristal sehingga pengobatan berlangsung lebih lama.

Sayangnya, meski sudah diobati, virus herpes tidak bisa hilang tuntas. Pengobatan medis hanya akan mematikan sebagian besar virus. Sisanya akan mengkristal, lalu mengikuti aliran saraf dan berdiam di tempat “persembunyiannya” di dalam tubuh. Virus jahat akan muncul kembali ketika sistem imun tubuh lemah.


sumber :http://gugling.com/bahaya-herpes-bisa-serang-mata.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar