Rabu, 21 April 2010

Bukit Asam Targetkan Penjualan Batubara 15 Juta Ton

Bukit Asam Targetkan Penjualan Batubara 15 Juta Ton


JAKARTA--MI: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan penjualan batubara perseroan hingga akhir 2010 dapat mencapai 15 juta ton atau tumbuh 20% dibanding penjualan perseroan tahun lalu yang mencapai 12,5 juta ton.

Demikian disampaikan Direktur Utama PTBA Sukrisno dalam konferensi pers usai RUPS Tahunan perseroan di Jakarta, Selasa (21/4).

Sukrisno menjelaskan, tahun lalu produksi batu bara perseroan mencapai 11,6 juta ton. Adapun volume penjualan batubara sendiri mencapai 12,5 juta ton. Dengan demikian, sekitar 900 ribu ton berasal dari trading.

Sementara untuk tahun ini, target penjualan batubara sebesar 15 juta ton akan dipenuhi dari produksi tambang perseroan sebesar 12,5 juta ton, ditambah produksi dari anak usaha perseroan, PT International Prima Coal (IPC), yang beroperasi di Panaran, Kalimantan Timur, sebesar 1,25 juta ton. "Lalu sisa 1,75 juta ton sisanya diharapkan dari kegiatan jual-beli batubara yang dilakukan perseroan," kata dia.

Meski tidak menyebutkan berapa targetnya, perseroan berharap pendapatan 2010 akan tumbuh lebih baik dibanding 2009. "Untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan tahun ini kita naikkan target penjualan, ini untuk mengantisipasi akibat penurunan harga jual yang terjadi sejak 2009," jelasnya.

Sukrisno mengungkapkan, harga jual rata-rata batubara untuk PLTU Suralaya selama 2009 sebesar adalah senilai Rp 800 ribu per ton. "Saat ini harganya mencapai sekitar Rp 685 ribu per ton. Kalau untuk penjualan ke Jepang harganya sekitar US$ 100 per ton dan ke Australia US$90-US$100," terang dia.

Ia menambahkan, harga jual rata-rata batubara di sepanjang tahun ini akan lebih rendah dibanding tahun 2009 sebelumnya terutama di sepanjang semester I. Harga jual rata-rata tertimbang pada 2009 mencapai Rp714.562 per ton. "Di semester kedua tahun ini ada kemungkinan harga jual akan naik," tambahnya.

Lebih jauh, Corporate Secretary PTBA Achmad Sudarto mengungkapkan, perseroan berencana akan mengakuisisi minimal dua tambang batubara di Kalimantan. Salah satu tambang saat ini sedang dalam tahap eveluasi yang akan selesai pada akhir semester pertama 2010. "Minimal dua, tapi sebenarnya ada empat tambang yang sedang kita jajaki," terang dia.

Ia mengungkapkan, tambang yang sedang dievaluasi merupakan tambang yang sudah berproduksi. Apabila akuisisi bisa terlaksana, tambang tersebut sudah dapat memberikan kontribusi bagi total produksi perseroan. "Tapi, detailnya belum bisa kita ungkap sekarang," katanya.

Perseroan menganggarkan dana untuk rencana belanja barang modal (capex) tahun ini sebesar Rp 1,44 triliun. Jumlah tersebut termasuk untuk pendanaan akuisisi dan kegiatan perseroan lainnya. "Kalau nanti memang dana untuk akuisisinya besar kita masih punya kas internal yang mencapai Rp 4,8 triliun. Jadi cukup dari kas internal saja." jelas dia. (AT/OL-7)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar