Jumat, 16 April 2010

Penziarah Padati Makam Mbah Priok

Penziarah Padati Makam Mbah Priok
Thursday, 15 April 2010
JAKARTA(SI) – Pascabentrok antara Satpol PP dan warga Koja,Tanjung Priok,Jakarta Utara, Rabu (14/4) lalu,makam Al-Imam Al-Arif Billah Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad atau dikenal dengan sebutan Mbah Priok makin ramai dikunjungi warga.

Tak hanya dari Jakarta, kemarin, warga luar kota pun turut berbondong- bondong mendatangi makam yang terletak persis di samping terminal peti kemas milik PT Pelindo tersebut.Mayoritas warga yang datang memang ingin berziarah, namun ada juga sebagian yang hanya penasaran dengan makam yang mengakibatkan peristiwa berdarah itu. Doni,18,warga Cibubur,Jakarta Timur mengaku sengaja datang hanya untuk melihat lokasi bentrokan.

Di benaknya tak terbesit sedikit pun niat untuk berziarah. “Hanya foto-foto saja mas, abis penasaran,” ujar Doni saat mengantar Seputar Indonesia mencari angkutan umum. Makam Mbah Priok terletak di Jalan TPU Dobo,Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Lokasinya berada di dalam areal PT Pelindo, tepatnya dua puluh meter sebelum gerbang utama.Tak ada jalan akses menuju kompleks makam.

Untuk mencapai kompleks makam, penziarah harus berbaur dengan kontainer milik PT Pelindo yang hilir mudik di Jalan TPU Dobo. Kompleks makam sendiri terdiri dari tiga bagian yang dipisahkan oleh tiga pintu gerbang. Gerbang utama berwarna hijau bertuliskan makam Al-Imam Al- Arif Billah Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad wafat 1756 masehi/1177 hijriah.

Di belakang gerbang terhampar halaman parkir dan bangunan tempat wudu bagi penziarah. Lalu di pintu gerbang kedua, berdiri sebuah bangunan berukuran 300 meter persegi dengan halaman berlantai semen.Kebersihan di tempat ini sangat terjaga.Tak satu pun terlihat sampah berserakan. Namun,untuk masuk ke tempat ini tidak bisa sembarangan. Pengunjung dengan celana pendek dilarang masuk.

“Kami harus menjaga tata krama dan kesopanan di sekitar tempat ini,” papar Ahmad, 19, salah satu anggota Majelis Tadzkir Al-Haddad. Nah, dua lokasi inilah yang konon akan ditertibkan karena dinilai tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Saat terjadi penyerangan dari Satpol PP, anggota jamaah Majelis Tadzkir Al- Haddad bertahan di dua lokasi tersebut. Setelah melewati seleksi di pintu kedua,penziarah bisa masuk ke pintu ketiga yang ukurannya hanya satu meter.

Di lokasi ketiga inilah, terdapat makam Mbah Priok. Di bagian ini terdapat satu bangunan cungkup sekitar 250 meter persegi.Mayoritas bangunan berwarna putih, hanya bagian kusen, daun pintu, dan daun jendela yang dicat warna hijau tua. Bangunan ini terdiri dari dua bagian. Bagian dalam terdapat 11 makam yang terawat dengan baik. Di salah satu makam itulah, jenazah Mbah Priok dikebumikan.

Di bagian luar terdapat teras yang melingkari bangunan. Teras ini biasanya digunakan bagi penziarah untuk memanjatkan doa.Para penziarah tak bisa masuk ke bagian dalam,kecuali masih ada hubungan kekerabatan. Kemarin, ratusan penziarah silih berganti memadati makam Mbah Priok. Padahal, pada harihari biasa,jumlah penziarah hanya sekitar 50 orang. Selain di koordinasi kelompok zikir seperti, Majelis Rasulullah, Majelis Dzikir SBY Nurussalam, banyak warga yang datang secara individu maupun rombongan terpisah.

“Mungkin imbas dari berita bentrokan itu sehingga banyak warga yang penasaran. Biasanya tak sebanyak ini,” ujar Farrel, 45, warga asli Koja kepada Seputar Indonesia. Sementara, arus lalu lintas di kawasan Koja, Jakarta Utara, pascakerusuhan warga yang mempertahankan kompleks pemakaman Mbah Priok dengan Satpol PP, kemarin, mulai normal kembali.Dari pantauan,kendaraan yang didominasi truk kontainer mulai memadati arus lalu lintas terutama di depan RSUD Koja.

Sementara itu,kendaraan yang dibakar massa,sudah tidak terlihat di jalan raya Koja.Kendaraan itu, menumpuk di jalan menuju terminal peti kemas atau jalan menuju kompleks pemakaman. Sehingga arus kendaraan untuk masuk ke terminal peti kemas hanya ada satu ruas jalan saja. Sisa kendaraan itu, sengaja dipreteli warga untuk dijual ke pengepul. Sejumlah petugas kepolisian terlihat di sejumlah titik,namun mereka hanya mengamankan arus lalu lintas saja. (ahmad baidowi/ant)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar