Sabtu, 24 April 2010

Kantor Berita Se-Asia Pasifik Bertekad Kembangkan TV

Kantor Berita Se-Asia Pasifik Bertekad Kembangkan TV

Sabtu, 24 April 2010 02:57 WIB

Seoul, (tvOne)

Lebih dari 40 kantor berita se-Asia Pasifik berkomitmen memasuki industri pertelevisian untuk merespons tuntutan kecenderungan masa depan yang tidak bisa dihindari lagi.

Komitmen tersebut disampaikan lewat "Deklarasi Seoul" yang dikeluarkan para wakil kantor-kantor berita anggota Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA) pada penutupan Kongres Puncak OANA di Seoul, Jumat.

Deklarasi Seoul itu ditandatangani Presiden OANA yang juga Dirut Perum LKBN ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, dan Presiden Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, Dr. Park Jung-chan.

Kongres yang dihadiri sekitar 100 kepala dan eksekutif kantor-kantor berita OANA serta sejumlah peninjau itu dibuka hari Rabu oleh PM Korsel Chung Un-chan dan ditutup, Kamis, oleh Menteri Olahraga dan Pariwisata Korsel Yung In-chon.

Sebelum acara penutupan, para pimpinan delegasi diterima Presiden Lee Myung-bak di Gedung Biru, Istana Kepresidenan. Dalam deklarasi yang dibacakan Presiden Yonhap itu, ditegaskan bahwa anggota-anggota OANA perlu mengembangkan kerja sama dalam bentuk gambar-gambar video, program-program TV dan grafik interaktif.

Semua produk ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan para pelanggan yang semakin besar di masa mendatang. Ke-40 kantor berita dari 33 negara itu juga sepakat memperkuat suatu sistem yang akan digunakan dalam jaringan jasa pelayanan mereka dan bisa dimanfaatkan bersama guna memenuhi permintaan para pelanggan dalam format multimedia.

"Kami bertekad membagi praktek terbaik kami kepada anggota-anggota yang mengalami masalah serta mengatasi krisis keredaksian serta manajemen," demikian isi deklarasi tersebut.

Pada bagian lain, ditegaskan bahwa anggota-anggota OANA akan terus mendukung nilai-nilai kebebasan pers dan etika jurnalistik. Secara khusus, OANA juga mendorong pemerintah negara-negara anggota agar menerapkan langkah cepat untuk melindungi keselamatan para wartawan yang bertugas di zona-zona konflik dan perang.

Tak terhindarkan

Sementara itu, menjawab pertanyaan ANTARA, Pakar kantor berita, Dr. J. Oliver Boyd-Barret dari Universitas Negeri Bowling Green, Ohio, Amerika Serikat, mengatakan, berbagai kantor berita tidak bisa menghindar dari kecenderungan masa depan.

Kecenderungan masa depan itu adalah kantor-kantor berita akan memasuki dunia pertelevisian karena sudah menjadi tuntutan zaman. Kantor-kantor berita harus pula memiliki aneka jenis layanan, termasuk pengambilan gambar dari suatu berita, isi berita untuk telepon selular serta pelayanan multimedia lainnya seperti i-Pod.

Kecenderungan kantor berita merambah ke dunia pertelevisian, lanjut Barret, bukalah hal baru karena "Reuters" dan "Associated Press" sudah memulainya sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Mengenai kemungkinan kantor-kantor berita menjalankan sendiri siaran televisi, ia mengatakan hal itu bisa saja dilakukan, terutama oleh yang besar dan berkemampuan keuangan yang layak. Hanya saja, kondisi ini berpotensi memicu konflik dengan stasiun-stasiun televisi yang sudah ada, khususnya stasiun TV negara, karena akan terjadi persaingan terbuka dengan mereka.

Terlepas dari kemungkinan itu, CNN bahkan kini telah menjadikan dirinya "kantor berita" karena ia menyediakan layanan sesuai dengan permintaan para pengguna jasanya, kata Barret. Di antara kantor-kantor berita anggota OANA yang sudah mempunyai layanan gambar televisi adalah Bernama (Malaysia), Yonhap (Korea Selatan), Xinhua (China) dan ANTARA (Indonesia).


sumber :http://iptek.tvone.co.id/berita/view/37389/2010/04/24/kantor_berita_seasia_pasifik_bertekad_kembangkan_tv/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar